Kalurahan Budaya Sendangsari Jadi Tuan Rumah Rakortin dan Syawalan Kalurahan Budaya se-Kulon Progo

09 April 2025
IPNK
Dibaca 51 Kali
Kalurahan Budaya Sendangsari Jadi Tuan Rumah Rakortin dan Syawalan Kalurahan Budaya se-Kulon Progo

(SENDANGSARI.ID) – Kalurahan Budaya Sendangsari mendapat giliran menjadi tuan rumah kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) rutin dan Syawalan Kalurahan Budaya se-Kulon Progo yang digelar pada Rabu, 9 April 2025. Kegiatan berlangsung di Sanggar Among Lare, Padukuhan Pereng, dan dihadiri oleh Kundha Kabudayan DIY, Kundha Kabudayan Kulon Progo, Ketua serta Pendamping Kalurahan Budaya se-Kulon Progo, Tim Monitoring Kebudayaan Kulon Progo, Lurah dan Pamong Kalurahan Sendangsari, Perwakilan Badan Permusyawaratan Kalurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Lurah Sendangsari, ikrar syawalan, doa bersama, jabat tangan dan diakhiri dengan rakor rutin. Dalam sambutannya, Lurah Sendangsari, Suhardi, menegaskan komitmen Kalurahan Sendangsari dalam nguri-uri kabudayan atau melestarikan budaya lokal. Ia menyampaikan bahwa budaya lokal merupakan potensi penting yang tidak boleh hilang tergempur budaya modern.

“Kami terus berupaya menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Sendangsari, sebagai warisan luhur sekaligus potensi pembangunan kalurahan. Jangan sampai budaya lokal kita tergerus oleh arus globalisasi,” tegas Suhardi.

Sementara itu, Dra. Supartini, Kasi Pengembangan Kapasitas Kalurahan Budaya dari Kundha Kabudayan DIY menyampaikan harapannya agar jumlah Kalurahan Budaya di DIY terus meningkat. Saat ini, dari 435 kalurahan yang ada di DIY, baru 100 yang menyandang status sebagai Kalurahan Budaya.

“Khusus bagi Kalurahan Sendangsari yang sudah mandiri budaya, penting untuk terus mempertahankan status tersebut. Profil Kalurahan Budaya harus disiapkan dengan matang bagi seluruh Kalurahan Budaya,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa ke depan Kalurahan Budaya harus mampu mempersiapkan diri sebagai destinasi wisata budaya, menjadikan budaya sebagai potensi unggulan dan ciri khas kalurahan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Dalam forum tersebut juga disampaikan agenda besar pada bulan Mei 2025 mendatang, yakni pentas Selasa Wagen yang akan melibatkan 11 Kalurahan Budaya. Sebanyak 11 pentas akan digelar dalam acara Gelar Potensi Kalurahan Budaya dan 4 pentas akan dilaksanakan di Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA).

Drs. Yudhono dari Tim Monitoring Kebudayaan Kulon Progo turut memberikan arahan. Ia menegaskan pentingnya kemandirian dalam penyajian gelar budaya.

“Data-data kebudayaan dapat diminta langsung di masing-masing Kalurahan Budaya. Tentunya para Ketua dan pendamping Kalurahan Budaya sudah siap semuanya. Untuk pentas budaya, kami harap tidak mengundang pengisi acara dari luar daerah. Mari berdayakan SDM budaya dari kalurahan masing-masing,” pesannya.

Dengan digelarnya rakor dan syawalan ini, diharapkan terbangun semangat kebersamaan antar Kalurahan Budaya dalam menjaga, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan sebagai pondasi pembangunan berbasis kearifan lokal.(IPG)